Menu

Mode Gelap
GERTAP Soroti Polemik Perombakan AKD Kabupaten Pasuruan Ketua LSM PERWIRA Segera Melaporkan Kepala Dinas PUCK-TRP Musi Rawas Ke APH Atas Dugaan Korupsi Gerakan MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Semarang Bersinergi Menjadi Garda Terdepan Kota Semarang

Sidik News · 29 Nov 2025 15:15 WIB ·

RSUD dr. R. Soedarsono Mengalami Krisis Obat, Pelayan Rumah Sakit Dipertanyakan.


 RSUD dr. R. Soedarsono Mengalami Krisis Obat, Pelayan Rumah Sakit Dipertanyakan. Perbesar

Pasuruan, JATIM | SidikFakta.com – RSUD dr. R. Soedarsono, Kota Pasuruan kembali diguncang isu serius terkait kualitas. Informasi dari lingkungan internal rumah sakit menggambarkan situasi persediaan farmasi yang diduga berada dalam kondisi mengkhawatirkan. Sejumlah laporan menyebut stok obat dan alat kesehatan menipis, bahkan beberapa item esensial seperti infus anak, cairan Ringer Laktat. Hingga obat umum seperti Demacolin di sebut sulit di peroleh karena persediaan belum tersedia atau sangat terbatas. (29/11/25).

Dalam laporan internal tersebut, beberapa unit pelayanan di sebut tidak dapat mengambil barang karena gudang belum menyediakan pasokan. Ada catatan yang mengungkapkan bahwa sisa stok tinggal sedikit dan sejumlah kebutuhan pasien harus menunggu ketersediaan barang yang belum jelas waktunya. Kondisi ini jika benar menggambarkan manajemen logistik yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

RSUD dr. R. Soedarsono Mengalami Krisis Obat, Pelayan Rumah Sakit Dipertanyakan.

Keadaan ini sejalan dengan cerita seorang orang tua pasien anak yang di temui saat klarifikasi. la menuturkan bahwa infus anaknya di lepas dan tidak di pasang kembali.

“Dokter bilang anaknya udah bisa minum, jadi hanya disuntik injeksi saja.” ujar orang tua pasien yang enggan disebut namanya

Petugas, menurut penuturannya, mengatakan bahwa infus “tidak di perlukan lagi” dan hanya di ganti dengan injeksi. Meski keputusan medis berada di tangan dokter, kesesuaian pengalaman tersebut dengan dugaan keterbatasan stok infus menimbulkan pertanyaan apakah kondisi logistik mempengaruhi keputusan klinis di lapangan.

Adapun pasien BPJS kesehatan yang harus membeli obat sendiri dari luar. Padahal pemerintah kota sudah menganggarkan BPJS Kesehatan bagi warganya.

Jika benar terjadi kekurangan obat dan alat kesehatan, konsekuensinya sangat serius. Ketersediaan obat esensial adalah syarat mutlak pelayanan kesehatan. Kekosongan pasokan berpotensi menyebabkan keterlambatan penanganan, menurunkan kualitas layanan, hingga membahayakan keselamatan pasien.

Rumah sakit adalah fasilitas publik yang mengurus nyawa, kegagalan dalam menyediakan kebutuhan dasar bukan sekadar kekurangan, tetapi sinyal bahaya tata kelola.

RSUD dr. R. Soedarsono memegang peran strategis sebagai rumah sakit rujukan Kota Pasuruan. Publik berhak mempertanyakan sistem pengadaan, distribusi logistik, dan efektivitas pengawasan internal. Ketika tenaga medis di lapangan menghadapi keterbatasan, akar persoalannya hampir pasti berada pada manajemen, bukan pada petugas yang bekerja di garis depan.

Untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar, pihak rumah sakit telah di hubungi. Namun hingga berita ini di susun, Direktur RSUD dr. Burhan belum memberikan jawaban saat di hubungi via WhatsApp. Ketiadaan respons ini semakin mempertegas kebutuhan publik akan transparansi dan klarifikasi resmi.

Humas rumah sakit dr. R. Soedarsono, dr Dya Luciana juga demikian di hubungi melalui chat WhatsApp belum ada balasan. Sampai berita ini tayang, belum ada konfirmasi dari pihak rumah sakit.

Baca Juga Berita Lainnya : Refleksi Hari Guru Nasional 2025, BEM Pasuruan Raya Soroti Praktik Komersialisasi dan Dugaan Pungli di Perguruan Tinggi

Masyarakat Kota Pasuruan menunggu penjelasan menyeluruh dan langkah perbaikan konkret. Rumah sakit daerah tidak bisa menunda, menghindar, atau diam ketika mempertaruhkan dengan keselamatan pasien.

Sebab kini, pertanyaan yang terus bergema diluaran, adalah:
Bagaimana mungkin RSUD dr. R. Soedarsono tetap di sebut layak, jika kebutuhan paling dasar pasien saja di duga tidak mampu di penuhi.

// M. Ichwan //

Kabiro Pasuruan Raya

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sister Peri Si Plus RSUD Grati Masuk Top 90 KOVABLIK Jatim 2025, Layanan Lansia Kian Humanis.

3 Desember 2025 - 20:24 WIB

Bawaslu Kota Pasuruan Tegaskan Penguatan Pengawasan Data Pemilih 2025..

3 Desember 2025 - 20:18 WIB

Ketua DPRD kota Lubuklinggau Pimpin Langsung Rapat Paripurna Banggar Tahun 2026 Bersama Seluruh Fraksi

2 Desember 2025 - 11:27 WIB

Paripurna Istimewa DPRD Dalam Rangka HUT Kota Lubuk Linggau Ke-24 Tahun Bersama Walikota H Rachmat Hidayat

2 Desember 2025 - 11:26 WIB

Bulog Lubuklinggau Distribusikan Beras 270 Ton Dan 54 Ribu Liter Minyak Di Kabupaten Muratara.

2 Desember 2025 - 11:23 WIB

Aksi Dukungan Dari Sejumlah Kelompok Pemuda Dan Masyarakat Kembali Warnai Sidang H Alex Noerdin Di Pengadilan Negeri Palembang

2 Desember 2025 - 11:20 WIB

Trending di Sidik News