Pasuruan-Jatim | sidikfakta.com – Banjir yang menerjang 11 desa di Kabupaten Pasuruan sejak Jumat (8/3/2024) sore kemarin menjadi perhatian tersendiri seorang Pj Bupati Andriyanto. Begitu selesai meresmikan Gedung Instalasi Farmasi RSUD Bangil, Sabtu (9/3/2024) pagi, Andriyanto bergegas menuju Dusun Kebrukan, Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati.
Dusun ini menjadi wilayah terdampak paling parah. Sebab banjir bisa setinggi 1-2 meter, lantaran kondisi permukiman warga yang lebih rendah dari sungai, membentuk cekungan. Selain itu, sebagian warga juga terpaksa mengungsi ke masjid-masjid yang lokasinya aman dari banjir. Di karenakan banjir menutup sebagian besar bangunan tempat tinggal warga.
Pantauan di lapangan, Andriyanto sidak banjir bersama Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Azis ; kemudian Kalaksa BPBD, Sugeng Hariyadi dan Kadinsos, Suwito Adi. Dengan menggunakan perahu karet, Andriyanto berkeliling ke sudut-sudut permukiman warga yang tergenang banjir. Sembari bertatap muka dan menerima curhatan warga, Andriyanto membagikan nasi bungkus dan obat-obatan.
Baca juga: Polri Bersama Masyarakat, Kapolres Pasuruan Menggelar Cakrukan Dengan Warga
Sidak Banjir, Pj Bupati Andriyanto Bagikan Nasi Bungkus Hingga Obat-Obatan dan Selimut
Sebenarnya tidak itu saja yang di bagikan. Pemkab Pasuruan juga menyediakan selimut, matras, biskuit, mie instant dan lainnya. Ada pula bantuan perusahaan PT CJI yang membantu menyalurkan bantuan sembako, sandal, matras dan bantuan lainnya.
Menurutnya, Pemerintah/Negara harus hadir untuk memastikan warga terdampak dalam kondisi baik-baik saja. Kondisi banjir yang menggenangi rumah warga hingga lebih dari 24 jam harus di waspadai. Sebab potensi gangguan kesehatan kulit bisa mengancam, hipotermi yang menyerang anak-anak kecil, dan secara otomatis aktifitas warga yang berhenti seketika lantaran akses tertutup genangan air.
“Pemerintah harus hadir, karena harus kita antisipasi yang namanya hipotermi pada anak anak karena kedinginan. Belum lagi akses keluar beli makanan juga tertutup oleh genangan air banjir, dan kalau banjirnya lebih dari satu hari, potensi penyakit kulit bisa juga menjadi ancaman bagi warga terdampak,” katanya.
Dalam hal banjir maupun bencana lainnya, Pemkab Pasuruan terus bersinergi dengan banyak pihak. Terutama dengan melibatkan TNI, POLRI hingga para relawan kebencanaan. Andriyanto pun meyakini dengan pasti bahwa pemahaman masyarakat dalam menghadapi bencana sudah semakin bagus. Dalam artian, ketika bencana terjadi, masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan.
“Bukan karena di wilayah tertantu menjadi langganan banjir, Tapi bagaimana simpul masalah banjir bisa sama-sama di cari dan ketemu,” tegasnya. Seperti di beritakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah hulu sejak Jumat (8/3/2024) siang-sore kemarin, mengakibatkan sejumlah wilayah di tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan, terendam banjir. Tiga kecamatan terdampak yakni Grati, Winongan dan Rejoso.
Selain di Kedawung Kulon, banjir di wilayah Kecamatan Grati juga memasuki pemukiman warga di Desa Kedawung Wetan. Sedangkan di wilayah Kecamatan Winongan, banjir terjadi di 5 desa, yaitu Desa Prodo, Bandaran, Winongan Kidul, Lebak, dan Sruwi. Dari lima desa ini, wilayah terparah terjadi di Desa Bandaran, di mana ketinggian air banjir bisa mencapai 130 sentimeter. Sementara di wilayah Kecamatan Rejoso, setidaknya ada 4 desa terdampak, yakni Toyaning, Arjosari, Rejoso Lor dan Jarangan. Terparah ada di Desa Toyaning sampai 370-an rumah yang terendam.
DILLI DJADIT G F
Kontributor Pasuruan raya