Kebumen – Sidikfakta.com – Melestarikan budaya peninggalan para pendahulu bangsa merupakan kewajiban setiap masyarakat. Agar Budaya Luhur Bangsa ini khususnya budaya Jawa yang merupakan bagian dari jati diri bangsa tidak punah tergerus derasnya arus modernisasi dan digitalisasi. Sehingga budaya yang mengandung nilai – nilai luhur bangsa tetap lestari dan dapat berkembang di tengah – tengah pergeseran peradaban saat ini.
Bambang Eko Susilohadi, adalah tokoh seni dan budaya di Kabupaten Kebumen sekaligus pengasuh sanggar seni Cipto Roso. Yang selalu berjuang tanpa kenal lelah memperjuangkan tetap lestarinya budaya nasional khususnya budaya Jawa yang Adi Luhung. Dengan cara memfasilitasi dan membimbing generasi muda agar mencintai budayanya sendiri yang merupakan peninggalan para pendahulu bangsa.
Tokoh Seniman Kebumen Sekaligus Pengasuh Sanggar Cipto Roso Berjuang Lestarikan Budaya Luhur Bangsa
Seluruh daya dan upaya untuk menyediakan alat musik daerah ( gamelan ) di lakukannya sendiri dengan berbagai cara. Demi memenuhi hasratnya untuk selalu berkarya dan rasa cintanya terhadap seni dan budaya. Selepas purna tugas dari Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga yang semasa tugasnya pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Kebumen.
Bentuk nyata perjuangannya saat ini terbukti dengan munculnya generasi muda pecinta seni dan budaya yang berasal dari Karang Taruna Tunas Mulia. Dan PKK desa Karangsari Kecamatan Sruweng – Kebumen yang selalu giat berlatih menabuh alat musik tradisional ( gamelan ) sekali dalam satu Minggu setiap Jumat malam.
Saat awak media berkunjung ke sanggar seni Cipto Roso pada hari Jumat, 5 April 2024 di sambut baik oleh Bambang Eko Susilohadi. Di sela – sela kesibukannya membimbing latihan remaja Karang Taruna dan PKK desa Karangsari – Sruweng – Kebumen. Bambang biasa di sapa mengatakan ” Latihan ini rutin di lakukan oleh para remaja desa dan PKK di samping untuk mengisi waktu luang juga mencoba upaya melestarikan budaya Jawa.
Dan saya merasa senang karena saat ini sudah mulai muncul generasi muda yang mulai mencintai budayanya sendiri. Dan saya akan selalu siap setia mendampingi demi tetap lestarinya budaya Jawa. Saya juga menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya kepada pemerintah desa Karangsari. Yang sudah berkenan mensuport dan mendukung terlaksananya kegiatan ini, yang di anggarkan dari APBDES ” tuturnya.
Bambang Menambahkan
Lebih lanjut Bambang menambahkan, ” belajar gamelan di sini tidak mempertimbangkan sisi biaya. Karena dengan munculnya generasi penerus dari unsur remaja saja, saya sudah merasa senang dan bahagia. Karena upaya yang sudah saya rintis untuk membuat sanggar seni dan budaya ini sudah mulai menampakkan hasil. Namun hasil yang saya maksud bukan dari sisi ekonomisnya. Melainkan semakin banyaknya masyarakat yang turut serta mencintai yang selanjutnya melestarikan budaya Jawa ” imbunya.
Bambang juga berharap, “di masa yang akan datang semoga apa yang sudah di upayakannya dapat menjadi cambuk bagi semua pecinta seni dan budaya untuk selalu berkarya. Terlebih lagi dinas terkait, dalam hal ini adalah DISDIKPORA kabupaten Kebumen khususnya bidang budaya agar turut mendukung upaya pelestarian budaya Jawa dengan kebijakan – kebijakan yang berpihak kepada pelaku seni dan budaya demi tumbuh dan berkembangnya budaya nasional khususnya budaya Jawa” pungkasnya.
Purwo Santoso
Kaperwil Jateng