Sidikfakta.com – Banyaknya pemberitaan atas proyek pembangunan hotel ganesha yang sekarang ini terhenti kegiatan pembangunannya alias mangkrak. Sumakmun selaku ketua Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP) Jateng telah bertemu langsung dengan pimpinan bank Jateng Purworejo saudara Isnanto yang akrab di panggil pak Is, Jumat 8/12/2023.
Dalam pertemuan itu, Makmun sapaan akrabnya menanyakan beberapa hal terkait kucuran dana puluhan milyar rupiah. Yang di salurkan bank Jateng Purworejo atas pembangunan proyek gedung hotel ganesha yang sekarang ini mangkrak.
Makmun menanyakan kepada pimpinan bank jateng purworejo atas pertimbangan apa bank Jateng Purworejo mendanai proyek itu. Kita ingin tahu kajian tekhnisnya, ya karena hutang tersebut nantinya menjadi beban masyarakat purworejo dan juga menjadi beban pemerintahan berikutnya.” Kata makmun didepan awak media.
Kucuran Dana Puluhan Milyar Rupiah Oleh Bank Jateng Purworejo Atas Bangunan Hotel Ganesha Yang Mangkrak, Terjawabkan
Dalam kesempatan itu saudara Isnanto selaku pimpinan bank Jateng Purworejo menyampaikan bahwa. ” bank Jateng Purworejo memang memberikan pinjaman kepada pemkab purworejo atas pembangunan hotel itu tapi tidak full seperti kesepakatan. Kemudian saudara pimpinan bank jateng juga mgatakan bahwa atas pinjaman tersebut pemlab sudah mengembalikan ke bank jateng sekitar tiga bulan kemudian. Juga di jelaskan bahwa bank jateng menyalurkan dana tersebut di saat pembangunan hotel tersebut sudah di mulai dan sudah berjalan. Dan terkait yang lain lain kami sudah sampaikan pak makmun”. Kata Isnanto di kantor LP2KP Jateng
Dan ketika di tanya awak media terkait pembangunan hotel ganesha dan kasus regrouping bebetapa waktu lalu makmun mengatakan:
“Mas bisa lihat sendiri hotel ganesha yang sudah ada saja tidak produktif artinya hotel ganesa yang sudah ada saja tidak bisa memberikan tambahan pendapatan. Dan atau keuntungan bagi keuangan daerah purworejo. Lah ini di bangun lagi hotel yang baru yang sumber pendanaannya dari anggaran daerah juga. Inilah yang perlu kita soroti bersama mas,” lanjut makmun
“Adanya pembangunan hotel ganesha itu menurut kami berbanding terbalik dengan statemen pemerintahan purworejo melalui Dinas Pendidikan sebelumnya yang mengatakan bahwa anggaran daerah sekarang ini sangatlah terbatas sehingga di perlukan adanya efisiensi anggaran, sehingga pemerintah purworejo melalui dinas pendidikan mengambil langkah kebijakan regrouping beberapa Sekolah Dasar (SD) dan itupun penuh polemik, jelas makmun.
Baca Juga: Hari Anti Korupsi: Kejari Wonosobo Edukasi Hukum, Desa Bersih dari Korupsi
Kenyataannya Hotel Dan Minizoo Di Bangun Dengan Anggaran Yang Fantastis
“Kemudian kita tiap saat di hadapkan dengan pemandangan kebijakan yang aneh yang tidak masuk akal tapi ini terjadi dan dilakukan. Saya kasih contoh mas yaitu kebijakan Regrouping yang yang jelas jelas pemerintah purworejo mepalui Kadinas Pendidikan menyampaikan beberapa kali di depan masyarakat adanya Regrouping itu untuk efisiensi anggaran. Tapi kenyataannya hotel dan minizoo di bangun dengan anggaran yang fantastis puluhan milyar, sementara anak anak yang kena kebijakan regrouping berjuang demi pendidikannya saja di abaikan, ini kan aneh mas, karena fakta fakta itu kami justru akhirnya menduga pembangunan hotel dan minizoo itu motifnya juga merauk keuntungan dengan mengorbankan pendidikan anak anak sekolah yang terkena kebijakan Regrouping.
Begini mas harapan saya, terkait masalah yang sudah kita sampaikan adanya kejanggalan kejanggalan atas penyaluran dana dari bank Jateng itu terkait kajian tehnisnya juga atas pembangunan hotel itu yang kini mangkrak, kami akan segera layangkan surat dan laporan kepada Aparat Penegak Hukum yang berkompeten apalagi terhadap pembangunan itu sudah terbukti ada temuan sebelumnya oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meskipun ber ending dengan berita acara pengembalian saja,” pungkas Makmun.
Abdul Kholiq
Kontributor Wonosobo