Menu

Mode Gelap
GERTAP Soroti Polemik Perombakan AKD Kabupaten Pasuruan Ketua LSM PERWIRA Segera Melaporkan Kepala Dinas PUCK-TRP Musi Rawas Ke APH Atas Dugaan Korupsi Gerakan MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Semarang Bersinergi Menjadi Garda Terdepan Kota Semarang

Sidik News · 13 Feb 2024 07:20 WIB ·

Juma’i: Sholawat Cak Imin Bukan Penistaan Agama Tapi Keluar Dari Zona Kewajaran Alias Tidak Beretika.


 Juma’i: Sholawat Cak Imin Bukan Penistaan Agama Tapi Keluar Dari Zona Kewajaran Alias Tidak Beretika. Perbesar

Sidikfakta.com – Pasangan cawapres no 1 yakni Gus Muhaimin Iskandar yang belakangan ini ramai di bicarakan karena aksinya di dalam sebuah video yang beredar di berbagai media sosial.  Hal itu di sampaikannya saat kampanye akbar di JIS (Jakarta International Stadium) pada hari Sabtu (10/02/2024). Dimana didalam video tersebut , beliau  merubah syiir asli dari sholawat yang di lantunkan.  Netizen mengatakan bahwa syiir Sholawat Cak Imin tersebut mengandung unsur kebencian dan mengandung unsur menyindir pasangan calon lain.

Dengan memiliki latar belakang pribadi yang paham tentang agama , sangat di sayangkan jika sekelas beliau melantunkan syiir sholawat di ubah menjadi lirik untuk menyindir lawan. Sebagaimana kita semua mengetahui bahwa di dalam syiir asli dari sholawat tersebut pastinya mengandung unsur atau mengajarkan kebaikan, karena membawa nama Baginda Rosulullah Nabi Muhammad SAW.

AM. Juma’i : Sholawat Cak Imin Bukan Penistaan Agama Tapi Keluar Dari Zona Kewajaran Alias Tidak Beretika

Dari fenomena yang sedang hangat di perbincangkan, maka dari itu Pimpinan Redaksi Sidik Fakta Mohammad Solekhan,  langsung menghubungi lewat telepon dengan salah satu tokoh di Semarang yang cukup fenomenal dan terkenal, yaitu Bapak Dr. H. AM. Juma’i, S.E., M.M. selaku Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PW Muhammadiyah Jawa Tengah, pada hari senin malam pukul 20.00 WIB (12/02/2024).

Sholawat Cak Imin

“Sebetulnya sholawat itu boleh di lantunkan di mana saja dalam batasan etika adalah kebutuhan etika yang positif. Boleh di ganti tapi dengan kalimat-kalimat positif. Tapi, jika sholawatan itu di gunakan untuk hal – hal yang negatif, seperti menyindir, menghina orang lain, itu sangat di sayangkan. Bisa di anggap sebagai hal yang tidak wajar. Dengan menggaanti syiir sholawat tersebut memang bukan sebagai bentuk penistaan agama. Tetapi merupakan missed ethics atau kegagalan dalam etika untuk terkait dengan keagamaan.” Ucap Bp. AM. Juma’i.

Kemudian salah satu wartawan sidik fakta juga menanyakan kepada Bapak Dr. H. AM. Juma’i, S.E., M.M. terkait tentang Politik Identitas. “Politik identitas itu boleh di lakukan bilamana di lakukan hanya untuk memperlihatkan background dari tokoh politik tersebut. Tetapi , sangat disalahkan atau tidak etis jika politik identitas itu di gunakan untuk memengaruhi / menyudutkan / menggiring seseorang dan menjadikan senjata apalagi agama utuk meraih dukungan dari orang lain.”

Harapan dari Bapak Dr. H. AM. Juma’i, S.E., M.M. jika ingin menggunakan sholawat hendaknya jangan sampai keluar dari zona kewajaran / zona etik. Yaitu menggunakan sholawat untuk kepentingan yang positif bukan untuk menghina.  Dengan adanya kejadian ini, untuk kedepannya jangan sampai di tiru oleh tokoh – tokoh politik lainnya hanya untuk mencari simpati dari orang lain / pendukungnya.

Isna Rosiana Dewi // Reporter

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Rayakan 1 Muharam 1447 H Kabupaten Kebumen Gelar Ruwatan Kabumian Dengan Kolaborasikan Budaya Dan Religi

27 Juni 2025 - 18:43 WIB

Pelaksanaan Pengukuran Ulang di Desa Semare, Banyak Pihak Tolak Tanda Tangan

27 Juni 2025 - 07:50 WIB

Forum Transparansi (Fortrans) Datangi Polres Pasuruan, Tuntut Tindak Tegas Tambang Ilegal dan Korupsi Dana Desa.

26 Juni 2025 - 05:43 WIB

Pemilik Yayasan Al Naas Badru Laporkan Oknum LSM Dan Redaksi Radar 007.co,id Ke Polres Kebumen Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

24 Juni 2025 - 12:23 WIB

Hebat…! CV. Bina Serasi Serahkan Pengelolaan Parkir Basement Aloon Aloon Pasar Johar Kepada MAJ Kauman Untuk Kemaslahatan Umat

20 Juni 2025 - 20:03 WIB

Visi 10 Besar Kota Pasuruan di Porprov IX Tahun 2025, Walikota Adi Wibowo: Siap Menjadi Petarung

19 Juni 2025 - 20:23 WIB

Trending di Sidik News