Pasuruan – Beredar video aksi Protes penanam padi dan pohon pisang di badan jalan oleh warga Dusun Sukodani. Diduga akibat dari pembukaan lahan Kavling di Desa Ngabar Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan tepatnya di Dusun Sukodani. Di video tersebut sangat jelas bahwa Warga Keluhkan adanya banyak tumpahan tanah dari dump truck Yang berceceran di badan Jalan Desa jalur menuju Dusun Sukodani Desa Ngabar.
Ceceran tanah tersebut tak lain tumpahan dari dump truck yang memuat tanah Urug untuk pembukaan lahan Kavling. Hal inilah yang membuat keluhan warga ataupun para pengguna jalan, karena kondisi jalan menjadi berdebu, Kotor dan licin bila hujan.
Terpantau pada sabtu (20/01/2024) terletak di Jalan Desa Ngabar memang terdapat adanya aktivitas Pembukaan Lahan Kavling. Karena di duga kurang safetynya Pelaksana kerja pengurugan lahan sawah tersebut Mengakibatkan tanah galian itu banyak yang tercecer ke badan jalan yang merupakan akses lalu lalang dump truck.
Ini Sebab Jalan Sukodani Desa Ngabar Di Jadikan Lahan Bercocok Tanam Oleh Warga
Dengan kondisi tersebut Warga sangat Keluhkan Tumpukan Tanah yang berceceran di jalan Pasalnya membahayakan pengendara motor. Apalagi ketika hujan turun sehingga jalan menjadi kotor dan licin serta berdebu.
“Sejak beberapa hari ini dump truck mengangkut material tanah lewat di jalan Sukodani ini. Dump truk tersebut melakukan aktifitas pengurugan Sawah. Material tanahnya sering tercecer ke jalan yang mengakibat badan jalan jadi berdebu dan jika hujan Jalan menjadi licin” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Hal senada juga di ungkapkan warga yang tidak menyebutkan namanya. Pengendara sepeda motor yang setiap hari melintas di lokasi tersebut. Ia meminta kepada pihak terkait untuk segera menindak lanjuti terkait dump truck pengangkut material tanah urug.
“Pasalnya, karena jalan sangat licin dan sering ada anak sekolah terjatuh di jalan sukodani tersebut. Bukan hanya anak sekolah saja menjadi korban bahkan warga dari desa sebelah pun juga terjatuh saat melintas di jalan yang licin itu” ungkapnya.
Beliau berharap pihak terkait bisa menertibkan atau menegur dump truck yang seperti itu. Sudah beberapa hari ini, terganggu akibat material tanah yang tercecer menjadi debu dan permukaan jalan licin saat hujan.
Edi Ambon Buka Suara
Sementara itu, Edi Ambon dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) FORMAT mengatakan, aktivitas pengangkutan material tanah urug atau batu di atur dalam peraturan pemerintah, diantaranya diatur tanggung jawab dari aktivitas galian tanah urug.
“Menurut aturan pemerintah yang ada, memang di atur tanggungjawab dari aktivitas galian tanah, Termasuk aktivitas dump truck yang mengangkut material tanah ataupun lainnya harus sesuai SOP. Misal harus ada penutup bak dump truck bisa menggunakan terpal atau yang lainnya. Dan juga muatan material tidak boleh melebihi tinggi bak”, kata Edi Ambon. Minggu (21/01/2024).
Edi Ambon berharap kepada pemborong urugan tanah, harus memperhatikan keselamatan bagi pengguna jalan Sukodani, Apalagi kondisi sekarang ini hujan tak menentu. “Jika turun hujan badan jalan akan licin dan musim kemarau akan banyak debu, kalau ada yang jatuh siapa yang mau tanggung jawab” tandas Edi Ambon
Kepala Perwakilan Jawa Timur Media Sidik Fakta dan LSM Format berharap Kepada intansi terkait jangan pada tutup mata dan jangan main teken (tanda tangan) saja tanpa memperhatikan lingkungan dan pengguna jalan Sukodani. Harus benar – benar memperhatikan warga dan pengguna jalan. (bersambung…)
Lalang Safurdiantoni
Kaperwil Jawa Timur