PELALAWAN | Sidikfakta.com – Proyek Turap yang terbengkalai akhirnya hancur, 2 (dua) unit rumah roboh serta 3 terdampak kerusakan akibat derasnya hujan pada Jumat (14/09/2024) sekira pukul 00.30 WIB dini hari di jembatan Dusun 3 Sering Barat RT 011/RW 006, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Hancurnya proyek Turap dengan anggaran Rp. 1. 101.594.278,82,- (Satu milyar seratus satu juta lima ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh delapan rupiah). Bersumber dari APBD tahun 2023 nomor kontrak 610/PUPR/SDA/PT/APBD/LELANG/KONTRAK/2023/007 .
Dugaan robohnya rumah warga tersebut akibat dari pekerjaan turap yang belum selesai dan terhenti (terbengkalai).
2 Rumah Roboh, 3 Rusak Akibat Longsor Diduga Disebabkan Proyek Turap yang Terbengkalai
Saat pemilik rumah mengkonfirmasikan yang rusak, Sarbani mengatakan,
“akibat kejadian hujan semalam bagian yang retak itu longsor, yang mengakibatkan 5 rumah rusak, ada yang sudah mengungsi. Kemudian 2 rumah roboh terbawa air, ada 3 rumah yang rusak, ada yang rusak di bagian teras, jalan semenisasi juga longsor, ” ujar Sarbani.
Lebih lanjut ia menambahkan, sebelumnya ia sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Kepala Desa setempat untuk meminta kompensasi terkait rusaknya rumah.
Namun sampai saat ini belum ada tanggapan dan dengan kejadian saat ini kondisinya semakin parah.
“Kami berharap kepada pemerintah minta ganti rugi, semua terjadi akibat pekerjaan yang terbengkalai, setidaknya ganti rugi atau kompensasi, ” harapnya.
Ramla salah seorang warga yang rumahnya terdampak kerusakan menambahkan,
“kami meminta kepada pemerintah mohon di perhatikan, karena kami tidak tenang tinggal di sini jadi was-was akibat pekerjaan terbengkalai ini, “pungkas Ramla.
Sebelumnya diberitakan, Kegiatan pembangunan proyek turap pantai pada Jembatan Desa Sering, Sungai Kerinci Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan, Riau.
Dugaan kalau kondisinya memprihatinkan dan terbengkalai. Akibat pekerjaan Turap tersebut jalan masyarakat setempat menjadi longsor/ ambruk.
Baca Juga : Tegas, Ketua FRN Pelalawan Minta APH Keruk Habis Mafia BBM Ilegal
Salah seorang warga Junedi, mengatakan,
“kegiatan pembangunan turap dari Dinas tidak bermanfaat bagi masyarakat. Padahal sebelum dipasang Turap penahan pantai sungai, kondisi jalan semenisasi bisa dilalui kendaraan setahun yang lalu . Namun setelah dibangunnya turap tersebut, kini jalan semenisasi menjadi hancur dan tanah pekarangan warga retak, yang lebih memprihatinkan ada rumah roboh,” terang Junedi kepada awak media Rabu (11/09/2024)
“Warga terpaksa pindah karena rumahnya telah rata dengan tanah dan memilih pindah, takut akan tanahnya terkikis ke bibir pantai. Namun perhatian Pemda belum ada memberikan bantuan ke warga setempat, ” imbuhnya.
Sejumlah warga yang bermukim di bawah Jembatan Sungai Kerinci, berharap kepada pengawas proyek dan semua instansi yang berperan dalam pembangunan ini agar segera meninjau dan mengkroscek kegiatan tersebut.
Saat dikonfirmasi pemilik rumah yang roboh insial R mengatakan,
“terkait permasalahan ini, Pak Wali Kepada Desa (Kades) Sering, Kecamatan Pelalawan mengatakan, ia akan melapor soal turap ambruk ke Dinas.” saat pak wali turun kemarin, “ujarnya.
Terkait bantuan rumah warga, awak media mencoba mengkonfirmasi Kepala Desa Sering, Bambang. Namun belum mendapatkan keterangan.
Ketika mendapatkan konfirmasi dari Kepala Bidang (Kabid) SDM PUPR Latif Busroni mengatakan,
“Konfirmasi dengan PPK nya aj bg, Intinya proyek itu dihentikan krn banjir yang berbulan bulan kemaren. “tulisnya via Whatsapp kepada awak media ini.
Lebih lanjut awak media mengkonfirmasi pihak PPK PUPR Hanafi. Namun tidak mendapatkan jawaban hingga berita ini terbit.
Sementara itu hingga berita ini di terbitkan belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah.
// PW.FRN //