Tulang Bawang Lampung | SidikFakta.com – Masyarakat meminta Kepada Ketua Komisi pemilahan Umum (KPU) Kabupaten Tulang Bawang, untuk terbuka dan memutar ulang hasil tes wawancara antara peserta yang terpilih dengan yang tidak terpilih. Berharap pihak KPU lebih Kooperatif untuk menyukseskan pilkada 2024. Supaya tidak terkesan tumbang pilih atau pilih kasih untuk meloloskan Perseta yang sebenarnya tidak lolos Tes. (Minggu, 02/06/2024).
Hal ini penting bertujuan supaya sesuai dengan edaran Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia yang memastikan KPU tingkat Kabupaten Kota bekerja secara profesional dan transparan dalam menggelar rekrutmen Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Namun adanya dugaan tentang hal tersebut, tidak ditemukan di KPU kabupaten Tulang Bawang.
Pasalnya, Salah satu peserta dari Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang yang mengikuti Pendaftaran PPS, lulus tahap verifikasi administrasi, dan telah mengikuti tes tertulis dan wawancara.
Bahkan meraih peringkat tertinggi masuk kata gori tiga besar. Namun aneh nya terdapat dugaan, bahwa pihak Komisi pemilahan Umum (KPU) Kabupaten Tulang Bawang meluluskan Perseta yang memiliki nilai kurang dari standart.
Diduga KPU Kabupaten Tulang Bawang Telah Main Mata Dengan Penerimaan Perseta calon anggota PPS Kecamatan Gedung Aji.
Baca Juga : Polres Lampung Utara Amankan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah PPS Pilkada 2024
Berdasarkan Keputusan KPU, pembukaan seleksi anggota PPS Pilkada 2024 sejak 2-6 Mei 2024 . Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten/Kota di Indonesia telah mengumumkan perihal ini
Pendaftar yang telah lulus tahap verifikasi administrasi, akan mengikuti tes tertulis dan wawancara. Jika berhasil, maka lolos menjadi anggota PPS Pemilu 2024.
Namun, oleh pihak Komisi Pemilahan Umum (KPU) Kabupaten Tulang Bawang adanya dugaan ini tidak mengacu pada keputusan tersebut.
Pasalnya, Melina Sari yang merupakan peserta asal Kampung Penawar, Kecamatan Gedung Aji mengeluhkan perihal kemarin, Ia mengikuti dua tes dalam seleksi PPS, yaitu CAT dan wawancara.
”Hasil tes CAT saya mendapatkan nilai peringkat pertama dengan skor tertinggi dari sejumlah peserta,’’ ujarnya kepada awak media
Kemudian dari hasil tes wawancara ia mendapat nilai tertinggi, Namun secara rinci dan logika, seharusnya ia lolos dan masuk tiga terbaik. Namun justru yang lolos adalah peringkat yang notabene nilai CAT jauh di bawahnya,
Ia menduga, bahwa tes seleksi baik CAT dan wawancara hanya sebatas seremonial untuk menjalankan kewajiban perekrutan anggota PPS.
”Seleksi hanya sebagai kedok. Karena sudah ada setingan nama-nama yang akan ditetapkan,’’ cetusnya
Melina Sari juga menilai, bahwa pihak KPU kurangtransparan dan tidak fair dalam proses seleksi,
“Pendaftarnya itu hanya di ikuti tiga orang, setiap pengumuman untuk lanjut ke tahap selanjutnya nama nya masih dinyatakan lolos. Namun saat pengumuman final nama nya diganti oleh orang yang nilainya jauh dibawah. KPU juga dinilai kurang transparan dan tidak fair dalam proses seleksi, KPU juga tidak mempertimbangkan pengalaman saya karena saya pernah menjadi anggota PPS pada di pemilu kemarin,”tutupnya dengan nada kecewa
Salah satu peserta lainnya yang sudah lolos tes dan telah sudah menjadi anggota PPS juga mengungkapkan,
“Rudi Hartono mengatakan iya yang lulus CAT itu saya mel, sama ilham, Pas penerimaan saya juga kaget kok mel gak lolos yg lolos istri nya (B), kalau saya memang nyuruh mempertimbangkan mel, karena dia masuk di 3 besar waktu cat,” ungkap nya melalui pesan WhatsApp.
Dengan vitalnya pemberitaan ini pihak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Serta Instansi – instansi terkait. Baik daerah atau pusat agar bisa menindaklanjuti yang mana terdapat dugaan KPU Kabupaten Tulang Bawang telah Main Mata dengan pendaftaran calon peserta anggota PPS
// Sapri SF //