Pasuruan, JATIM | Sidikfakta.com – Inovasi layanan kesehatan lansia “Sister Peri Si Plus” milik RSUD Grati resmi masuk dalam Top 90 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jawa Timur 2025. Keunggulan program ini di paparkan langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, di Command Center Kabupaten Pasuruan, Selasa 3 Desember 2025, di Sister Peri Si Plus RSUD Grati Masuk Top 90 KOVABLIK Jatim 2025, Layanan Lansia Kian Humanis. (03/12/25).
Sister Peri Si Plus RSUD Grati Masuk Top 90 KOVABLIK Jatim 2025, Layanan Lansia Kian Humanis.
Dalam pemaparan tersebut, Bupati Rusdi yang akrab dengan sapaan Mas Rusdi menjelaskan latar belakang lahirnya inovasi ini. Sebelum tahun 2020, tingkat kunjungan lansia ke RSUD Grati sangat rendah, hanya mencapai 2 persen dari total lansia di Kabupaten Pasuruan. Tidak adanya layanan khusus lansia, alur pelayanan yang panjang, hingga keharusan bolak-balik antar layanan membuat para lansia enggan berobat ke rumah sakit.
“Banyak kendala yang kami temukan. Dari situlah lahir Sister Peri, yang kemudian berkembang menjadi Sister Peri Si Plus,” terangnya.
Sister Peri Si Plus kemudian berkembang menjadi layanan geriatri terintegrasi yang melibatkan paguyuban lansia dan kolaborasi lintas sektor.
Program ini di bangun melalui serangkaian strategi mulai dari Klinik One Stop Service pada tahun 2020. Home Visit Dokter Spesialis pada 2021, layanan antar jemput gratis melalui pendaftaran WhatsApp. Hingga Avenger atau Quick Response Emergency yang menangani kegawatdaruratan lansia melalui telepon atau WhatsApp. Dan kini terhubung dengan Call Center 112. Pada 2023 hingga 2024, inovasi ini diperluas melalui program High Access yang menghadirkan berbagai aktivitas pemberdayaan seperti paguyuban lansia, konsultasi kesehatan melalui grup WhatsApp, talkshow kesehatan, kunjungan dokter spesialis ke puskesmas atau klinik swasta, kebun lansia, budidaya ikan, pengajian, hingga pemeriksaan kesehatan gratis.
Rusdi menegaskan bahwa sejak diluncurkan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020. Inovasi ini terbukti meningkatkan kesadaran dan semangat lansia untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.
“Alhamdulillah, pelayanan khusus lansia di RSUD Grati benar-benar mendekatkan layanan kesehatan kepada warga usia 60 tahun ke atas, dan hasilnya sangat nyata,” ucapnya.
Sister Peri Si Plus sendiri merupakan singkatan dari Sistem Terpadu Pelayanan Geriatri Sinergi Dengan Paguyuban Lansia Untuk Sehat dan Bersinergi Dengan Dinas Perikanan dan Dinas Pertanian. Melalui inovasi ini, para lansia tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan. Tetapi juga di berdayakan melalui berbagai kegiatan produktif seperti kebun lansia dan budidaya ikan yang bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta Dinas Perikanan.
Baca Juga Berita Lainnya : Ketua DPRD kota Lubuklinggau Pimpin Langsung Rapat Paripurna Banggar Tahun 2026 Bersama Seluruh Fraksi
Direktur RSUD Grati, drg Dyah Retno Lestari, menambahkan bahwa para lansia kini mendapatkan pelatihan berkebun dan budidaya ikan. Serta bantuan bibit tanaman dan bibit ikan dari dinas terkait.
“Mereka juga memiliki jadwal rutin untuk merawat kebun dan kolam. Selain itu, terdapat kegiatan pengajian, pelatihan membuat kue dan kerajinan, hingga pengolahan hasil panen kebun dan budidaya ikan. Produk-produk tersebut dijual di cafetaria RSUD Grati untuk menambah pendapatan para lansia.” ujarnya
Saat ini hampir 200 lansia telah tergabung dalam Sister Peri Si Plus. Program ini terbukti meningkatkan kesehatan, produktivitas, kesejahteraan, serta kemandirian mereka. Retno berharap inovasi tersebut terus berkembang.
“Semoga seluruh layanan dalam Sister Peri Si Plus dapat terus bertambah dan berkelanjutan,” pungkasnya.
// M. Ichwan //
Kabiro Pasuruan Raya












