Pasuruan, JATIM | Sidikfakta.com – Di 100 hari kinerja Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo dan Wakil Wali Kota Pasuruan, M. Nawawi dinilai belum mampu menyelesaikan persoalan besar di Kota Pasuruan, salah satunya terkait tata kelola pemerintahan. (12/06/24).
Dengan kata lain, kinerja keduanya belum benar-benar optimal. Tampak pula lebih mengutamakan kerja kerja yang bersifat seremonial.
100 Hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan, Wagub LIRA Jatim dan Ketua LSM M-BARA Beri Rapor Merah
Salah satunya Adi-Nawawi belum mampu mengisi kekosongan sejumlah jabatan strategis di birokrasi.
Menurut Ayi Suhaya, SH., tokoh masyarakat kota Pasuruan sekaligus Wagub LIRA Jatiim. Memberikan hadiah berupa raport merah kepada Wali Kota Adi Wibowo sebagai simbol kegagalan dalam menjalankan tugasnya.
“Momentum 100 hari kerjanya tidak terasa sama sekali oleh masyarakat. Dan kami berikan hadiah raport merah untuk Adi Wibowo,” ujarnya di salah satu Cafe di Kota Pasuruan, Rabu (11/6/2025)
Kami memberikan raport merah sebagai bentuk ungkapan kekecewaan terhadap kinerja seratus hari kerja duet Adi-Nawawi dalam menahkodai biduk Pemkot Pasuruan
“Ya kami berikan rapot ini merupakan pengingat bahwa kinerja wali kota Pasuruan dalam 100 kerja, tidak kerja nyata atau masih jauh dari harapan. Jadi ini juga jadi salah satu bentuk kekecewaan dari teman teman,” kata Ayi,
Hal senada disampaikan H. Hanafi, tokoh masyarakat kota Pasuruan juga menyoroti kinerja Wali Kota Pasuruan yang dirasakan tidak ada perubahan signifikan dalam seratus hari.
“Saya rasa tidak ada perubahan sama sekali, kinerja 100 hari memimpin tidak ada yang bisa dirasakan, contohnya air PDAM ditempat saya kadang keluar kadang mati. Ketika ditanya pihak PDAM, mereka menjawab adanya pengurangan kuota,” ungkap Hanafi saat diwawancarai di sebuah warung, Selasa (10/6/2025)
Di sisi lain, Habib Husein, tokoh masyarakat kota Pasuruan juga menilai bila masyarakat tidak merasakan gebrakan berarti. Sehingga tak terasa keberadaannya sebagai pemimpin harapan baru yang digembar gemborkan saat kampanye.
“Bahwasanya dalam momentum 100 hari kerjanya tidak terasa sama sekali oleh masyarakat,” ujar dia menambahkan.
Sementara itu, Ketua LSM M-BARA. Saiful Arif pun memberi raport merah terhadap capaian kinerja Pemkot di bawah nahkoda pemimpin keduanya dalam seratus hari pertama masa baktinya.
“Makanya kami sebagai lembaga masyarakat menilai sekaligus mengevaluasi dan memberi nilai hadiah kepada Adi Wibowo sebagai Waikota yaitu raport merah,” ujarnya
Lanjut, Saiful juga berharap ada ketegasan berkaitan dengan Jalan Lingkar Utara (JLU). Karena sudah masuk RPJMD Kota Pasuruan.
“Karena dampaknya kepada masyarakat yang tedampak jalur JLU tidak bisa apa-apa, seperti di daerah Tegalpongo atau Gading. Mereka tidak bisa mengurusi sertifikat. Kalau memang JLU ini dibangun, silahkan ditindaklanjuti dibangun. Jika di berhentikan ya silahkan, tetapi ruas yang jadi jalur JLU itu ya dihapus dulu, karena ini ada dampak bagi masyarakat,” tegas Saiful
“Lanjut atau stop. Kalau stop ya harus merubah jalur atau menghapus jalur JLU, biar masyarakat bisa mengurus sertifikat, balik nama, pecah sertifikat. Pemerintah daerah harus tegas dalam hal ini,” imbuhnya
Ia, juga mengatakan berkaitan RPJMD lainnya adanya gedung gedung yang mangkrak. Seperti pasar bukir, bangunan yang ada d ijalan Kartini. Ini kan jadi PR kepemimpinan saat ini.
“PR ini wajib di selesaikan, jangan diam diam saja. Seakan akan diam saja Wali Kota Pasuruan ini. Kami sangat prihatin atas kinerja pemimpin kota saat ini, makanya, kami sepakat memberikan nilai raport merah.” pungkasnya
“Lanjut atau stop. Kalau stop ya harus merubah jalur atau menghapus jalur JLU, biar masyarakat bisa mengurus sertifikat, balik nama, pecah sertifikat,
Selanjutnya, Ayi menambahkan terkait dalam raport itu atas dasar janji kpolitik yang tercantum program-program yang menjadi janji kampanye Adi-Nawawi.
Baca Juga Artikel Lainnya : Pergantian Pengelolaan Parkir Pasar Johar Utara dan Tengah Berjalan Dengan Lancar, Kedua Belah Pihak Sportif Mengikuti Hasil Seleksi
Seperti program Pembangunan Pasar di sekitar kecamatan Bugul Kidul sesuai RKPD seratus hari, Islamic Center, Penguatan ekonomi yang rencana kerjasama dengan pemrov Jawa Timur di wilayah pelabuahan, Layanan Kesehatan di rumah sakit, perhatian terhadap kesenian dan kebudayaan, penegakan aturan meliputi Perda maupun perwali. Semua program itu mendapatkan nilai E dengan warna merah.
Namun selain itu, nilai merah itu ada 2 program yang berwarna hijau dan bernilai A, yakni kegiatan seremonial dan kebijakan menguntungkan oligarki.
“Raport merah ini sebagai bentuk kekecewaan kami, atas kegagalan Adi-Nawawi menjadi pemimpin di Kota Pasuruan,” tandas Ayi
// M. Ichwan //
Kabiro Pasuruan Raya