Menu

Mode Gelap
GERTAP Soroti Polemik Perombakan AKD Kabupaten Pasuruan Ketua LSM PERWIRA Segera Melaporkan Kepala Dinas PUCK-TRP Musi Rawas Ke APH Atas Dugaan Korupsi Gerakan MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Semarang Bersinergi Menjadi Garda Terdepan Kota Semarang

Sidik News · 14 Feb 2025 18:25 WIB ·

Komunitas Seni dan Budaya Pasuruan Tuntut Kejelasan DPRD: Masa Depan Kesenian Lokal Dipertaruhkan.


 Sidik Fakta Perbesar

Sidik Fakta

Pasuruan, JATIM | SidikFakta.com – Komunitas Seni dan Budaya Kota Pasuruan gelar audiensi ke kantor DPRD Kota Pasuruan membahas berbagai persoalan krusial terkait kesenian dan kebudayaan di daerah kota Pasuruan. Surat permohonan yang dikirimkan pada, Rabu 12 Februari 2025 kemarin. Menjadi sinyal kuat bahwa para seniman dan budayawan semakin resah terhadap minimnya perhatian pemerintah terhadap sektor kebudayaan. (14/02/25).

Ketua Umum Sanggar Seni Coral, Ahmad Afandi (Pepeng), menegaskan bahwa audiensi ini bukan sekadar pertemuan biasa. Melainkan momentum penting untuk menuntut kejelasan terkait masa depan kesenian lokal.

Komunitas Seni dan Budaya Pasuruan Tuntut Kejelasan DPRD: Masa Depan Kesenian Lokal Dipertaruhkan.

Salah satu sorotan utama adalah pemanfaatan Gedung Kesenian Dharmoyudho yang selama ini dinilai kurang optimal.

“Kami ingin memastikan bahwa gedung ini benar-benar bisa menjadi pusat kegiatan seni, bukan sekadar bangunan mati tanpa manfaat bagi pelaku seni dan budaya,” ujarnya., Jumat (14/2/2025)

Para seniman dan kebudayaan sebut, minimnya ruang ekspresi, regulasi yang tidak jelas. Keresahan komunitas seni terhadap kondisi kesenian di Kota Pasuruan semakin memuncak. Para seniman mengeluhkan terbatasnya akses terhadap sarana dan prasarana yang layak.

Menurut Pepeng, selama ini regulasi terkait penggunaan Gedung Kesenian Dharmoyudho masih abu-abu,

“Kami butuh kepastian, bukan janji-janji manis yang hanya menggantung di udara, (angin surga) ” tegasnya.

Selain itu, legal standing Dewan Kebudayaan Pasuruan (DKP), juga menjadi agenda utama dalam audiensi ini.

Ilham, Ketua Umum Sabdawala, menekankan

“Bahwa keberadaan dewan ini harus memiliki payung hukum yang jelas agar bisa berperan maksimal dalam mendukung perkembangan seni dan budaya di Kota Pasuruan.“ ujar Ilham, Si rambut Gelung

Ia juga menambahkan,

“Kalau dewan ini hanya ada di atas kertas tanpa fungsi nyata, buat apa? Kami butuh langkah konkret, bukan sekadar formalitas, dan apabila tuntutan kami tidak dipenuhi para seniman dan budayawan akan turun ke jalan.” imbuhnya dengan nada tajam.

Selanjutnya, terkait Festival Kampung Budaya yang selama ini menjadi ajang apresiasi seni juga masuk dalam daftar pembahasan. Para seniman menilai bahwa dukungan pemerintah terhadap kegiatan kebudayaan masih jauh dari kata memadai.

“Seni bukan sekadar hiburan. Ia adalah jembatan sosial yang seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah kota. ” ujar Pras, salah satu pelaku kesenian Terbang Bandhungan.

DPRD Diharapkan Tidak Sekadar Basa-Basi, dalam audiensi ini berlangsung cukup tegang, dengan melibatkan berbagai komunitas seni dan budaya di Kota Pasuruan. Para pelaku seni berharap pertemuan ini menghasilkan kebijakan nyata yang berpihak pada pengembangan seni dan budaya, bukan sekadar pernyataan normatif dari DPRD.

Meskipun sejumlah anggota DPRD telah menyatakan kesiapannya untuk berdialog, komunitas seni tetap menaruh harapan besar bahwa pertemuan ini bukan hanya ajang dengar pendapat yang berakhir tanpa tindak lanjut.

“Kami ingin solusi nyata, bukan sekadar kata-kata manis yang tidak pernah diwujudkan.” tegas Pepeng.

Masa Depan Kesenian Pasuruan di Ujung Tanduk, masyarakat dan pelaku seni budaya di kota Pasuruan diharapkan turut berpartisipasi untuk memperkuat suara dan tuntutan komunitas seni.

Baca Juga : Geruduk Kantor Kecamatan, Warga Kelurahan Pohjentrek Kota Pasuruan Tuntut Keadilan Korban Penganiayaan

Pepeng menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar ajang keluhan, melainkan langkah konkret untuk mencari solusi jangka panjang.

“Kami tidak akan diam. Ini adalah perjuangan demi keberlangsungan seni dan budaya di Kota Pasuruan,” pangkasnya.

Kini, semua mata tertuju pada hasil pertemuan ini. Apakah DPRD benar-benar akan mendengar dan mengambil tindakan nyata, ataukah ini hanya akan menjadi salah satu pertemuan yang berakhir tanpa hasil? Waktu yang akan menjawab.

// M. Ichwan //

Kabiro Pasuruan Raya

Artikel ini telah dibaca 187 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pelaksanaan Pengukuran Ulang di Desa Semare, Banyak Pihak Tolak Tanda Tangan

27 Juni 2025 - 07:50 WIB

Forum Transparansi (Fortrans) Datangi Polres Pasuruan, Tuntut Tindak Tegas Tambang Ilegal dan Korupsi Dana Desa.

26 Juni 2025 - 05:43 WIB

Pemilik Yayasan Al Naas Badru Laporkan Oknum LSM Dan Redaksi Radar 007.co,id Ke Polres Kebumen Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

24 Juni 2025 - 12:23 WIB

Hebat…! CV. Bina Serasi Serahkan Pengelolaan Parkir Basement Aloon Aloon Pasar Johar Kepada MAJ Kauman Untuk Kemaslahatan Umat

20 Juni 2025 - 20:03 WIB

Visi 10 Besar Kota Pasuruan di Porprov IX Tahun 2025, Walikota Adi Wibowo: Siap Menjadi Petarung

19 Juni 2025 - 20:23 WIB

Polres Pasuruan Kota Ungkap Kronologi Kasus Pembunuhan Jenazah Tanpa Busana di Grati.

18 Juni 2025 - 07:08 WIB

Trending di Sidik News