Pangkalan kerinci | Sidikfakta.com – Desa Rantaubaru kembali menunjukkan kekayaan tradisi lokalnya melalui Lelang Sungai, suak dan danau yang digelar pada Sabtu (10/05/2025) di Balaii adat Batin Sibokol-bokol Desa Rantaubaru, Kecamatan Pangkalan kerinci, Kabupaten Pelalawan. (11/05/25).
Tradisi Unik Lelang Sungai, Suak dan Danau Kembali Digelar di Desa Rantaubaru; Harmoni Budaya dan Ekonomi
Acara mulai pukul 09.00 WIB ini menjadi magnet bagi masyarakat dan tokoh-tokoh adat. Menandai kelanjutan tradisi turun-temurun yang sarat makna budaya dan ekonomi.
Kepala Desa Rantaubaru, Nurzikri Anton, Sekdes dan Perangkat desa, Batin Sibokol-bokol Desa Rantaubaru, Dr. H. Griven H. Putera M, Ag, dan sejumlah pemangku adat, Tokoh Agama, BPD, Ketua Karang taruna dan masyarakat peserta lelang, dan yang lainnya turut menghadiri acara ini.
Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap tradisi yang bukan sekadar kegiatan adat. Tetapi juga sarana pemberdayaan masyarakat.
Antusiasme warga begitu terasa, dengan banyaknya peserta yang berlomba memenangkan lelang pengelolaan 25 objek, meliputi sungai, Suak dan danau,
Salah satu objek terpopuler, Teluk Air Bederas, berhasil terjual dengan nilai tertinggi Rp37.055.000 kepada Erwan Budiana menjadikan total pendapatan lelang keseluruhan mencapai Rp111.715.000.
Kepala desa Nurzikri Anton, menegaskan pentingnya tradisi ini dalam menjaga kelestarian budaya sekaligus sumber daya alam.
“Melalui lelang ini, masyarakat diberi kesempatan mengelola sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestariannya,” ujarnya.
Setiap pemenang lelang tidak hanya menerima hak pengelolaan. Tetapi juga tanggung jawab melestarikan ekosistem, memastikan suak, sungai dan danau tetap menjadi sumber penghidupan berkelanjutan. Dengan demikian, tradisi ini menjadi jembatan antara budaya, ekonomi, dan pelestarian alam.
Kepada pemenang lelang agar mematuhi aturan yang telah pemuka adat tetapkan, kepala desa dan BPD (no. 05/PP/ ssd/ 05/2022). Tentang peraturan pelelangan Suak Sungai dan danau dalam wilayah desa Rantaubaru).
Terima kasih banyak terucapkan kepada seluruh anak kemenakan batin Sibokol-Bokol yang telah antusias mengikuti kegiatan lelang.
Pucuk Adat, Batin Sibokol-bokol, Desa Rantaubaru. Menyebutkan bahwa tradisi ini adalah identitas budaya yang terwariskan secara turun-temurun. Mari cintai, jaga dan pelihara kampung kita, yaitu desa Rantaubaru yang seolah-olah sepotong surga yang Tuhan titipkan buat kita.
“Kami berharap kegiatan ini dapat terus berjalan, sekaligus mendukung kesejahteraan warga dan pelestarian alam, Jika melanggar aturan tersebut, maka akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku.”katanya.
Baca Juga Artikel Lainnya : LSM M-Bara Meminta Satpol PP, Penertiban PKL di Bantaran Sungai Sebani.
Proses lelang bukan sekadar persaingan, tetapi juga wujud komitmen masyarakat untuk menjaga kekayaan alam yang nenek moyang wariskan. Harmoni antara manusia dan lingkungan menjadi pesan utama yang tersampaikan melalui kegiatan ini.
Hasil dari pelelangan sungai, Suak dan danau didistribusikan kepada: Anak yatim, Rumah ibadah: mesjid dan surau, Panitia ziarah kubur,
Panitia suluk, Untuk saguhati gharim mesjid selama setahun. Untuk anak betino 3 suku di Rantaubaru, Bantuan untuk karang taruna, irmas, Bantuan untuk syarahan adat, Bantuan untuk rumah baca Datuk Sati Diraja, Kas Adat dll.
Dengan hasil lelang mencapai ratusan juta rupiah, Lelang sungai, suak dan danau. Membuktikan bahwa tradisi lokal dapat memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.
// Zur //